Rista's Blog

Rabu, 11 Mei 2011

Belajar dari seorang penjual kain

cerita ini dimulai ketika kami satu program study mengadakan KKL (kuliah kerja lapangan) ke pulau yang terkenal indah.. pulau dewata bali.
ya... kami melakukan perjalanan dari lampung menuju pulau bali. Perjalanan yang melelahkan namun banyak pengalaman yang tak terlupakan.

***
Hari itu hari kedua kami berada di bali, pada saat itu kami berkunjung ke sebuah pantai yang terkenal dengan keindahan sunsetnya, pantai kuta.Pada saat itu kami ditugaskan untuk mlakukan wawancara dengan siapapun yang berada di sana. lama kami berjalan.. pada akhirnya kami bertemu dengan seorang wanita penjual kain. wanita yang ramah itu bernama Nani,wanita yang telah paruh baya dengan kulit yang terbakar matahari. seorang wanita dengan kisah hidup yang luar biasa menurutku.

***
"selamat sore bu, apa kami boleh minta waktu ibu sebentar?" aku membuka percakapan
dengan logat balinya yang khas dan senyum yang slalu mengembang di bibirnya ia pun menjawab.
"iya de... da pa ya de?"
"gini bu kami mau ngobrol-ngobrol bareng ibu"
"iya boleh de..."
Perbincanganpun berlangsung dengan hangat. Dia bercerita bahwa dia bekerja sebagai penjual kain bali selama lebih dari 27 tahun. suaminya telah lama meninggal sejak kedua anak mereka masih sangat kecil. Dia bercerita bagaimana dia berusaha banting tulang membiayai anak-anaknya sekolah hingga jenjang perguruan tinggi. Ia sadar bahwa sebenarnya dengan keadaan dia yang pas-pasan mustahil untuk menyekolahkan anak-anaknya, tapi dia tetap punya keyakinan dan tekad yang kuat untuk memperjuangkan semua itu. Dia bilang kalau terkadang banyak kawan2 yang menyepelekan keinginannya tapi dia tak pernah pedulikan semua itu, dia tetap yakin dan berkat keyakinannya itu dia berhasil menyekolahkan kedua anaknya hingga ke perguruan tinngi dan kini mereka telah bekerja.
kemudian aku bertanya,"mengapa ibu masih bekerja?".
dia menjawab, "Anak-anak memang melarang ibu bekerja tapi ibu berfikir biarlah ibu bekerja untuk memenuhi kebutuhan ibu sendiri selama ibu masih kuat.Biar mereka menabung untuk masa depan mereka kelak."
Tak terasa hari sudah menjelang senja... kami pun berpamitan, di akhir perbincangan kami dia menasehati kamiuntuk tetap belajar tekun supaya kami bisa sukses dan berharap kami bisa kembali lagi ke bali

***
senja itu sambil menatap matahari terbenam, aku tertegung mengingat perjuangan kedua orang tuaku untuk menyekolahkanku, dalam hati ku berjanji jika aku tak akan mengecewakan mereka. kupandangi langit senja...Hm..... Hari ini sungguh memberiku pelajaran berharga bahwa kita tidak boleh menyerah pada keadaan. Keterbatasan yang kita miliki bukanlah halangan untuk meraih mimpi dan kita hanya bisa meraih semua itu jika kita yakin dan bertekad untuk menggapainya.

***

terima kasih bu nani atas kisah yang membuatku belajar untuk tetap bermimpi dan berusaha keras untuk meraihnya.
berharap tuhan mempertemukan kita kembali...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar